
Refleksi Harlah Ke-102 Nahdlatul Ulama: Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat
Nahdlatul Ulama (NU) sebagai jam'iyyah diniyyah ijtima'iyyah (organisasi keagamaan dan kemasyarakatan) memiliki tugas dan tanggung jawab moral pada dua hal sekaligus. Inilah yang juga menjadi dasar NU dilahirkan dari ‘rahim’ para ulama pesantren, jauh sebelum Indonesia merdeka. Para pengurus dan warga NU pasti sudah mengetahui bahwa pada mulanya, NU didirikan karena para ulama kalangan pesantren merasa khawatir terhadap makam Nabi Muhammad dan simbol-simbol Islam di Negeri Hijaz yang akan dihancurkan atas nama bid’ah.
Penghancuran itu dinilai akan berdampak melahirkan diskriminasi dan mengganggu kehidupan beragama di dunia. Para kiai pesantren ketika itu muncul kekhawatiran, jika simbol-simbol Islam dihancurkan atas nama bid’ah maka hanya paham wahabi-lah yang boleh berkembang di Mekkah dan Madinah, dan tidak memberikan ruang bagi keberagaman madzhab di sana. Akhirnya, para kiai membentuk Komite Hijaz, utusan kalangan pesantren, untuk dapat mengatasi problem tersebut dengan bertemu dan melakukan upaya dialogis bersama Raja Abdul Aziz As-Saud. Komite Hijaz inilah yang dicatat sejarah sebagai embrio yang melahirkan NU pada 1926.
Sebuah Perjalanan Panjang
Peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 menjadi momentum penting untuk merenungkan perjalanan panjang organisasi ini dalam berkhidmat kepada agama, bangsa, dan umat. Dengan mengusung tema "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat", NU mengokohkan kembali komitmennya sebagai penjaga harmoni dan penggerak kemajuan di tengah dinamika zaman.
Sejak didirikan pada 31 Januari 1926, Nahdlatul Ulama telah menjadi mercusuar perjuangan yang tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga merambah ranah sosial, pendidikan, ekonomi, dan politik. Melalui prinsip ahlussunnah wal jama'ah, NU berupaya menghadirkan Islam yang ramah, inklusif, dan membawa maslahat bagi semua.
Dalam 102 tahun perjalanannya, NU telah berhasil menunjukkan keteladanan dalam menjaga keutuhan bangsa, terutama di masa-masa sulit. Dari peran kiai dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan hingga kontribusi NU dalam membangun moralitas bangsa di era modern, semuanya menjadi bukti nyata dedikasi organisasi ini.
Kerja Bersama Umat
Tema "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat" mengingatkan kita bahwa kekuatan NU terletak pada jalinan harmoni antara ulama dan umat. Kolaborasi ini bukan sekadar konsep, melainkan telah menjadi praktik nyata dalam berbagai aspek kehidupan. NU terus mendorong umat untuk berdaya melalui program pemberdayaan ekonomi, penguatan pendidikan berbasis pesantren, hingga gerakan sosial yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kerja bersama ini bukan hanya demi kepentingan NU, tetapi demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
Indonesia Maslahat: Visi Bersama
Indonesia maslahat adalah Indonesia yang damai, harmonis, dan berkeadilan sosial. Dalam konteks ini, NU berperan sebagai penjaga moderasi Islam sekaligus mitra pemerintah dalam menyukseskan pembangunan nasional. Prinsip rahmatan lil ‘alamin yang dipegang teguh oleh NU menjadi fondasi kuat untuk terus mendorong terciptanya kebermanfaatan yang merata.
Refleksi dan Harapan
Harlah ke-102 ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga ajakan untuk merefleksikan diri. Sejauh mana kita, sebagai bagian dari umat, telah berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita luhur NU? Bagaimana kita dapat lebih berperan dalam membangun Indonesia yang maslahat? Mari jadikan momentum ini sebagai penyemangat untuk terus bekerja, berkolaborasi, dan berinovasi. Dengan semangat gotong royong, mari kita jaga warisan perjuangan para ulama pendiri NU dan teruskan langkah beliau-beliau menuju Indonesia yang lebih baik.
Selamat Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama. Semoga NU semakin kuat, umat semakin sejahtera, dan Indonesia semakin maslahat.
Oleh: Hanif Hashim_25
Tulisan Lainnya
Peringatan Hari Guru di Ponpes Al-Fajar:
Minggu, 24 November 2024. Pondok Pesantren Al-Fajar Babakan memperingati Hari Guru dengan penuh hikmat. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh santri, ustadz, dan ustadzah yang menjadi ba
SMK AL FAJAR LEBAKSIU dan SMP AL FAJAR TAKHASSUS AL QUR'AN LEBAKSIU: Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau melalui Proyek P5
Lebaksiu, [21-22/11/2024] – Dalam upaya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, SMK Al Fajar Lebaksiu dan SMP Al Fajar Takhassus Al Qur'an Lebaksiu secara sukses
Ananda Sakylaa Santri Ponpes Al Fajar Babakan Raih Doorprize Umroh Gratis di Acara Gema Sholawat
Babakan, 3 November 2024 - Acara Gema Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di Babakan tahun ini membawa kebahagiaan luar biasa bagi Ananda Sakylaa, salah satu santri P
Pawai Taaruf Gema Sholawat Babakan Ponpes Al Fajar Lebaksiu - Tegal
Babakan, 3 November 2024 - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fajar Babakan kembali menunjukkan semangat kebersamaan dan cinta pada Rasulullah SAW dengan ikut serta dalam pawai ta’aruf
Penyembelihan Hewan Qurban di Pondok Pesantren Al Fajar Lebaksiu Tegal Tahun 1445 H
Lebaksiu, (17/6/2024) Pada perayaan Idul Adha tahun 1445 H, Pondok Pesantren Al Fajar Babakan Lebaksiu Kabupaten Tegal, mengadakan acara penyembelihan hewan kurban yang menjadi tradisi
كوب القهوة يقصد إلى الجنة ( Secangkir Kopi Menuju Jannah ): Hikmah dan Makna Kopi dalam Perspektif Ulama Terdahulu
Kopi, minuman yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang, ternyata memiliki sejarah panjang dan mendalam dalam tradisi Islam. Minuman ini tidak han
Rutinan Ahad Pahing Pondok Pesantren Al Fajar Babakan Tegal
Pondok Pesantren Al Fajar Babakan Tegal, sebuah institusi pendidikan agama yang berkomitmen tinggi dalam mendidik santri-santrinya, memiliki berbagai kegiatan rutin yang dilaksanakan se
Mengenang Sosok Almarhumah Ustadzah Hj. Hindun Binti Toip
Selasa Malam Rabu (14/5/2024) bertepatan dengan 7 hari wafat nya Ustdzah Hj. Hindun Binti Toip. Ikatan Keluarga Al Fajar (IKAF) yang merupakan organisasi atau perkumpulan para alumni Po
Ujian Kitab : Tradisi Penting Ujian Kitab Kuning Di PONPES ALFAJAR BABAKAN
Ujian kitab merupakan salah satu tradisi yang sangat penting dalam pendidikan Islam dipondok pesantren khususnya bagi santri kelas akhir di Ponpes Al Fajar Babakan. Tradisi ini menempat
Asal Usul Tradisi Kitab Kuning Pesantren Di Nusantara
Asal Usul Tradisi Kitab Kuning Pesantren Di Nusantara Pesantren dalam wujudnya memiliki rentetan sejarah yang sangat panjang dan melewati berbagai dinamika, hingga pada